Berikut ini adalah obat-obat kemoterapi yang digunakan dengan cara disuntikkan pada penderita, antara lain:
• Doxorubicin (Adriamycin)
Doxorubicin (Adriamycin) obat yang disuntikkan pada vena (pembuluh darah balik) penderita. Obat ini berwarna merah, dan mengubah warna urine (air kencing) menjadi merah dalam beberapa jam saat menjalani terapi. Penderita yang menerima kemoterapi dengan obat ini sering mengeluh nyeri pada mulut dan rambut rontok. Obat ini sering diberikan bersamaan dengan cyclophosphamide. Kombinasi dari kedua obat tersebut disebut sebagai “AC.” Empat sampai enam siklus pengobatan selama tiga sampai enam bulan biasanya dijalani sebagai pengobis an intravenous medication. Doxorubicin is red in color, and it turns tan bagi kanker payudara.
• cyclophosphamide (Cytoxan)
Cyclophosphamide (Cytoxan) adalah obat anti kanker yang dapat diberikan baik dengan cara disuntikkan ataupun ditelan dalam bentuk tablet. Obat ini dapat menyebabkan iritasi pada lapisan kandung kemih dan mual muntah. Obat ini sering diberikan bersamaan dengan doxorubicin.
• methotrexate (Folex, Mexate, Amethopterin)
Methotrexate adalah obat anti kanker yang biasa diberikan secara intravena (disuntikkan) pada penderita dengan kanker payudara. Obat ini berwarna kuning. Beberapa penderita yang menggunakan obat ini sering mengalami nyeri mulut selama pengobatan. Obat ini sering digunakan bersamaan dengan cyclophosphamide dan fluouracil.
• fluorouracil (5FU)
Fluorouracil (5FU) adalah obat anti kanker yang diberikan secara intravena. Pada beberapa penderita, obat ini dapat menyebabkan nyeri mulut dan diare. Obat ini sering diberikan bersamaan baik dengan cyclophosphamide dan methotrexate. Kombinasi obat ini disebut “CMF.” Empat sampai enam siklus pengobatan selama tiga sampai enam bulan pada umumnya diberikan untuk pengobatan bagi kanker payudara.
• epirubicin (Ellence®)
Ellence adalah jenis obat baru yang serupa dengan doxorubicin dan diberikan secara intravena (disuntikkan).
Tips: Untuk mengetahui obat apa yang paling tepat dengan penderita, lebih baik konsultasikan dahulu dengan dokter yang merawat atau yang memberikan terapi.
No comments