Nuclear Scan

0

c1a11e28afb03c9d81c096faa0a5ce8e_MNuclear Scans menampilkan gambar berdasarkan senyawa yang dimasukkan dalam tubuh, dikenal dengan nama radionuclides atau tracers atau radiopharmaceuticals, yang memancarkan radiasi kadar rendah. Kamera khusus (yang terbaru dikenal dengan nama gamma camera) digunakan untuk menangkap gambaran radioaktif dan mengubahnya menjadi gambaran 2 atau 3 dimensi sehingga dapat diketahui ke mana radioaktif beredar dan di mana senyawa tersebut terakumuluasikan. Jaringan tubuh yang terkena suatu penyakit seperti kanker dapat menyerap senyawa tersebut dalam jumlah lebih atau kurang dari yang diserap oleh jaringan normal. Nuclear scan dikenal pula dengan nama bone scan, gallium scanFDG PET scans atau single-photon emission computed tomography (SPECT), bergantung dari organ apa yang diperiksa dan jenis peranti yang digunakan.

Selain digunakan untuk menentukan lokasi tumor, seperti pada kanker hati, otak, terutama kanker tulang dan kelenjar tiroid, nuclear scans juga dapat digunakan untuk menentukan stadium kanker, arah penyebarannya dan efektifitas dari terapi. Kelemahan metode ini adalah sulitnya mendeteksi kanker dalam ukuran sangat kecil dan membedakan antara tumor jinak atau ganas. Hal ini menyebabkan diperlukannya pemeriksaan lain sebagai penunjang.

Senyawa yang digunakan dalam pemeriksaan ini dimasukkan tubuh secara oral atau disuntikkan. Jenis senyawa yang digunakan sangat bergantung dari tipe pemeriksaan yang akan dilakukan, seperti :

  • Gallium 67 digunakan untuk kanker paru, kelenjar limfe atau sumsum tulang (seperti limfomaHodgkin atau non Hodgkin)
  • Technetium 99 digunakan untuk pemeriksaan tubuh secara keseluruhan, terutama pemeriksaan tulang untuk melihat adanya metastase dari payudara, paru, prostat atau lainnya.
  • Thallium 201 lebih umum digunakan pada pemeriksaan jantung. Pada pemeriksaan kanker, umum digunakan untuk mendiagnosa kanker tiroid, payudara atau limfoma dan mendeteksi efektifitas terapi tumor otak atau paru.
  • Radioactive iodine (iodine 123 atau iodine 131) mendeteksi, bahkan digunakan untuk terapi kanker tiroid dan beberapa jenis tumor neuroendokirin.

Positron emission tomography (PET) scans umumnya menggunakan bahan radioaktif fluorodeoksiglukosa (FDG). Sel tubuh manusia menyerap bahan radioaktif berbeda-beda tergantung kecepatan pertumbuhannya. Sel kanker sebagai sel yang cepat pertumbuhannya akan menyerap FDG dalam jumlah besar. Selain pemeriksaan melanoma dan limfoma, PET scan banyak digunakan pada pemeriksaan otak, kepala-leher, tiroid, kerongkongan, payudara, usus besar, anus, indung telur dan paru-paru.

Persiapan pasien sebelum pemeriksaan sangat bergantung dari jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Pemeriksaan kandung empedu, hati dan tiroid mengharuskan pasien tidak makan dan minum untuk 2-12 jam sebelumnya. Terkadang dokter dapat meminta pasien mengkonsumsi laksan untuk memastikan saluran pencernaan pasien benar-benar bersih. Ada beberapa obat yang dihindari untuk dikonsumsi sebelum pemeriksaan. Penting bagi pasien untuk mengkonsultasikan jenis obat yang dikonsumsi kepada dokter sebelum pemeriksaan.

 Setelah senyawa radionuclides dimasukkan dalam tubuh pasien, pasien diminta berbaring di atas meja pemeriksaan. Mesin scan akan bergerak sepanjang tubuh. Sekali-kali dokter akan meminta pasien mengubah posisi untuk mendapatkan sudut gambar yang berbeda. Pemeriksaan umumnya berlangsung sekitar 30 sampai 60 menit, namun pada beberapa pemeriksaan, persiapan (memasukkan senyawa radionuclides) perlu dilakukan beberapa jam sampai hari sebelum pemeriksaan.

 Nuclear scans termasuk pemeriksaan yang aman dan tidak menyakitkan. Dosis radionuclides dan radiasi yang digunakan sangat kecil sehingga jarang menimbulkan komplikasi, toksisitas dan alergi. Meskipun kadarnya yang sangat kecil, pemeriksaan ini tidak disarankan pada wanita hamil. Beberapa orang pernah mengeluhkan rasa sakit dan bengkak pada area penyuntikan radionuclides, namun ini dapat dikurangi dengan pemberian pelembab dan kain hangat

About author

No comments

Alkohol dan Merokok

Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok telah dikenal sebagai pemicu timbulnya kanker, termasuk juga kanker payudara. Menurut penelitian terhadap 180.000 wanita yang dilakukan NIH-AARP Diet and ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann