Beberapa tahun ini aneka jenis jamur sedang mengalami tren besar-besaran. Banyak orang yang melihat kesempatan emas ini untuk mulai berbisnis dengan komoditas pangan yang satu ini. Selain didapuk menjadi bahan pangan yang murah dan bergizi, jika diolah dengan tepat, jamur bisa menjadi makanan yang sangat lezat.
Masakan Cina dan Eropa mungkin adalah jenis makanan yang sudah umum menggunakan jenis-jenis jamur konsumsi. Namun ternyata, masakan Indonesia juga bukan tidak mungkin dikombinasikan dalam penggunaan jamur. Walau begitu, belum banyak orang Indonesia yang mengenal dan paham tentang aneka jenis jamur yang bisa dikonsumsi, serta cara pengolahan yang tak mengurangi nilai kegunaannya.
Kali ini kita akan bahas satu persatu jamur konsumsi yang mudah didapat, baik itu di pasar tradisional atau supermarket di Indonesia.
1. Jamur Kancing
Jenis jamur yang paling sering ditemui dan paling mudah diolah adalah jamur kancing/champignon. Jamur ini juga merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di seluruh penjuru dunia, selain karena rasanya yang lezat juga karena jamur ini cukup mudah dibiakkan. Champignon umum digunakan pada masakan Itali seperti Pizza dan Pasta. Jamur champignon memiliki banyak kegunaan seperti untuk mengontrol dan menurunkan berat badan, kemudian kandungan vitamin B, potassium dan selenium yang membantu menangkal radikal bebas dan melindungi sel-sel dari kerusakan, selain itu jamur juga bisa menjadi makanan penangkal kanker.
2. Enoki
Jika jamur kuping dan tiram lebih disukai penggunaannya dalam masakan Cina, lain halnya dengan jamur enoki atau biasa disebut enokitake. Jamur yang satu ini lazim digunakan dalam aneka masakan jepang seperti ramen, nabe/hotpot dan miso. Umumnya enokidake dimasak dengan cara direbus sebentar (diblanch) namun akhir-akhir ini di Indonesia sedang marak jenis jajanan jamur crispy yang menggunakan bahan dasar jamur yang digoreng dengan tepung yang menurut pendapat saya justru merusak tekstur dan rasa jamur itu sendiri.
Selain di Asia Timur, sebenarnya enoki juga bisa ditemukan di daerah Amerika Utara dan karena jamur ini sangat tahan terhadap hawa dingin ekstrim seperti temperatur ketika musim dingin (dimana jenis jamur yang lain tidak akan tumbuh) maka jamur enoki juga disebut winter mushroom atau jamur musim dingin.
Seperti beberapa jamur lainnya enoki juga mengandung zat-zat yang bisa meningkatkan anti bodi, digunakan sebagai makanan pencegah kanker dan diet, bahkan enoki diklaim bisa membantu dalam penyembuhan penyakit liver dan darah tinggi.
3. Jamur tiram
Jamur tiram sangat mudah ditemui di Indonesia seperti di pasar-pasar tradisional karena banyak orang yang sukses membudidayakan jamur tiram. Teksturnya yang kenyal membuat jamur ini sering digunakan sebagai pengganti daging ayam bagi orang-orang yang sedang dalam program diet dan bagi orang vegetarian. Bahkan di dunia kedokteran, khasiat jamur tiram sangat terkenal dan menjanjikan. Kandungan gizi yang banyak, harga yang murah dan rasa yang enak dengan mudah membuat jamur tiram sebagai primadona pangan.
4. Jamur kuping
Jamur kuping bisa dibilang adalah jamur yang paling pertama menempati hati orang-orang Indonesia. Sudah banyak yang menggunakan jamur dalam sajian sehari-hari walau kebanyakan hanya memasukkannya dalam masakan sejenis sop sayur dan kimlo. Jamur yang teksturnya kenyal seperti jelly ini juga memiliki kandungan vitamin yang banyak dan lagi, jika dipanaskan jamur kuping akan memproduksi zat anti racun dan anti penggumpalan darah. Zat itu sangat berguna untuk pencegahan dan pengobatan kanker. Media tanamnya juga sama mudahnya dengan jamur tiram, jadi banyak juga para pengusaha jamur yang menanam jamur kuping ini.
Jamur memang banyak kegunaannya dan bisa diolah dengan cara apapun. Umumnya jamur ditambahkan pada sop sayuran, namun selain itu kita bisa mengkukusnya seperti pada resep botokan, menambahkannya pada urap-urap kelapa, cah kangkung dan masih banyak resep lain yang bisa kita tambahkan jamur ke dalamnya.
Karena tekstur dan rasanya yang menyerupai daging ayam, banyak anak-anak yang susah mengkonsumsi sayuran justru menyukai citarasa jamur, karena itu jamur bisa menjadi alternatif baru untuk mencukupi kebutuhan gizi si kecil.
oleh: nidia
img src: diethuteri.com; foodsubs.com; flickr.com (anwar siak); rumahsegar.com
No comments