Cebok ala Bidadari

0
Cara Cebok

Kegiatan membersihkan diri pada kebanyakan perempuan Indonesia setelah berkemih dikenal dengan istilah ber-cebok. Dilakukan dengan mengguyurkan air dan melakukan pembersihan di daerah kemaluan dengan bantuan salah satu tangannya.

Perlu diperhatikan pada saat ini sebenarnya tujuan dilakukannya tindakan adalah untuk membersihkan diri dari sisa-sisa air kencing yang mengotori daerah ujung luar urethra, labium minus dan mayus serta rambut pubis. Prinsip yang dipakai adalah menghindarkan rasa lengket dan bau dari air kencing yang berada di daerah kemaluan.

Pada tindakan desinfektan yang dikerjakan di ruang operasi, maka seyogyanya dilakukan pembersihan dari pusat tindakan ke arah luar. Prinsip ini juga seharusnya dilakukan pada organ kemaluan perempuan. Lakukan pembersihan pada ujung luar urethra, labium minus, labium mayus dan terakhir rambut pubis.

Dari beberapa survey bidadari terhadap cara cebok, praktis ditemukan bahwa prinsip tersebut tidak dilakukan. Kebanyakan adalah tindakan menggosok-gosok daerah kemaluan tersebut, tindakan lain adalah arah cebok dilakukan mulai dari arah anus ke arah umbilikus (pusat).

Menggosok-gosok dapat diartikan memindahkan kotoran dari depan kebelakang dan kemudian membawa kedepan lagi. Hasil nya pasti kurang bersih dan relatif tetap kotor. Sedangkan resiko dari tindakan tersebut juga mengakibatkan kuman penyakit yang tadinya berada di luar menjadi memiliki kesempatan untuk masuk kedalam.

Cebok dengan membersihkan dari arah anus ke pusat juga sangat membahayakan karena kuman

 

1.      PENDAHULUAN

Cebok Ananto atau cebok metode Dr. Ananto Sidohutomo, MARS. adalah tata cara pelaksanaan pembersihan organ kemaluan perempuan setelah berkemih/ pipis. Hal ini menjadi penting bagi perempuan karena dapat menimbulkan resiko infeksi dan keputihan pada organ intim. Infeksi dan keputihan tersebut dapat mempengaruhi pula kesehatan dan memicu kerentanan terhadap resiko timbulnya kanker serviks.

 

2.      TUJUAN

Panduan ini diterbitkan untuk membersihkan organ kemaluan perempuan oleh diri sendiri sehingga  terbebas dari resiko infeksi dan keputihan. Kedepannya akan dapat secara langsung menurunkan angka kesakitan dan angka kematian perempuan karena kanker serviks.

 

3.      RUANG LINGKUP

Panduan ini mencakup hal-hal sebagai berikut :

3.1  Persiapan Diri

3.2  Persiapan Sarana.

3.3  Prosedur Tindakan.

3.4  Prosedur Evaluasi.

3.5  Tips dan saran.

3.6  Keuntungan.

 

4.      DEFINISI

No Istilah Penjelasan
1. Cebok Tata cara pelaksanaan pembersihan organ kemaluan perempuan setelah berkemih/ pipis
2. Posisi Adalah pengaturan anatomi tubuh untuk kegiatan berkemih
3. Air Sarana membersihkan organ kemaluan yang tidak mengandung kuman dan bakteri.
4. Tissue Terbuat dari bahan yang tidak menyebabkan serpihannya tertinggal dalam organ kemaluan, tidak mengandung alkohol dan parfum.

 

5      Referensi & Dokumen Terkait

5.1. Kebijakan Terkait

5.1.1   www.bidadariku.com.

5.1.2   Materi Buku 3 in 1 Pertama Di Dunia “Aku, Bidadari & Sastra”.

5.2. Prosedur Terkait

5.2.1   Prosedur  Standing Pee Ananto.

5.2.2   Prosedur Valeri Ananto.

 

6.    PROSEDUR

6.1.    Persiapan Diri

6.1.1.   Pilih posisi Berkemih (Jongkok, Duduk, Berdiri) yang baik sesuai dengan situasi dan kondisi

6.1.2.   Berkemih dengan mantab dan tuntas

6.1.3.   Pada rencana pemakaian tissue, berkemih sangat dianjurkan dilakukan dengan membuka bibir kemaluan luar sehingga urethra menonjol.

 

6.2.    Persiapan Sarana

6.2.1.   Persiapkan air bersih (air telah dimasak/ air kemasan, tissue basah/ kering tanpa parfum/ alkohol)

6.2.2.   Persiapkan handuk/ lap bersih yang lembut dan menyerap air/ tissue towel

 

6.3.    Prosedur Tindakan

6.3.1.   Memakai air

6.3.1.1.   Guyur tangan dengan air (bila diperlukan organ kemaluan boleh diguyur air terlebih dahulu)

6.3.1.2.   Usap dan bersihkan dengan satu sapuan tangan dari depan ke arah belakang (tangan jangan di arahkan ke depan lagi !)

6.3.1.3.   Guyur tangan dengan air lagi

6.3.1.4.   Usap dan bersihkan lagi dengan satu sapuan dari depan ke arah belakang

6.3.1.5.   Guyur tangan dengan air lagi dan lakukan usapan dan bersihkan lagi dengan satu sapuan dari depan ke arah belakang sampai dirasakan organ kemaluan telah bersih

6.3.1.6.   Ambil handuk/ lap/ tissue kering lalu tempelkan ke organ kemaluan (tanpa gerakan mengusap-usap            ) sampai bersih dan kering

 

6.3.2.   Memakai Tissue

6.3.2.1.   Buka tissue selebar mungkin dan lipat sesuai kebutuhan

6.3.2.2.   Tempelkan tissue pada satu permukaan di sekitar urethra dan tekan dengan lembut (tanpa gerakan mengusap-usap)

6.3.2.3.   Siapkan satu permukaan tissue yang masih bersih dan tempelkan pada sekitar urethra, sert tekan dengan lembut (tanpa gerakan mengusap-usap)

6.3.2.4.   Siapkan satu permukaan tissue yang masih bersih dan tempelkan pada sekitar urethra, serta tekan dengan lembut tanpa gerakan mengusap-usap)

 

6.4.         Prosedur Evaluasi

6.4.1.      Memakai air, perempuan telah merasa  bersih dari bekas air kencing serta organ kemaluannya kering.

6.4.2.      Memakai tissue, perempuan telah merasa bersih dari bekas air kencing serta organ kemaluannya kering.

 

6.5.         Tips dan Saran

6.5.1.      Memakai air, pastikan air yang dipakai adalah air yang bersih dalam artian bebas dari kuman dan bakteri                    . Air bisa dari air biasa yang telah melewati proses direbus, atau memakai air kemasan.

6.5.2.      Memakai Tissue, hindari pemakaian dan penggunaan tissue yang mengandung alkohol atau parfum     . Pilih tissue yang cukup tebal dan kuat menyerap serta tidak menyisakan bekas serpihan tissue            yang tertinggal dan menempel di organ kemaluan.

 

6.6.         Keuntungan dan Kerugian

6.6.1.      Memakai air,  kebiasaan perempuan di Indonesia yang menganggap hasilnya lebih segar dan bersih. Bila air mengandung kuman dan bakteri, maka dapat masuk dan tertinggal di organ kemaluan.

Memakai tissue, bila dilakukan dengan membuka bibir kemaluan luar sehingga urethra menonjol, maka air kemih tidak membasahi daerah organ kemaluan cukup di bersihkan dengan tissue. Pemilihan tissue yang kurang baik akan membuat serpihan tissue mungkin tertinggal di organ kemaluan.

 

About author

No comments

LAINNYA

TERAPI HORMON Pada beberapa kanker, pertumbuhan dan penyebarannya tergantung dari pengadaan zat kimia tubuh yang disebut dengan hormon. Misalnya, kanker payudara dan kanker prostat.   ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann