Metode “Sarami Ananto” merupakan perangkat pendeteksian dini kanker payudara, berupa standard operating procedures yang sangat mudah digunakan oleh siapa saja. Selain untuk pendeteksian dini kanker payudara, “Sarami Ananto” dapat juga digunakan sebagai sarana pemanasan atau foreplay sebelum berhubungan seksual.
Hasil akhir yang diharapkan adalah para suami dapat berperan aktif bersama istri dalam kewaspadaannya mencegah kanker payudara, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian karena kanker payudara.
Sang suami, sangat berperan dalam pencegahan kanker payudara, karena beberapa kasus tumor/ kanker payudara dilaporkan ditemukan oleh suami. Pemeriksaan “SaramiAnanto”, idealnya dilakukan pada hari ketujuh setelah hari pertama menstruasi, sedangkan bagi istri yang telah mengalami menopouse, Sarami dapat dilakukan pada tanggal yang sama di tiap bulannya.
Untuk melakukan Sarami, perlu melakukan beberapa persiapan, yaitu (1) ruangan tertutup; (2) Penerangan yang cukup; (3) Cermin yang memperlihatkan leher hingga pinggang; (4) Melepaskan pakaian di atas pinggang; (5) bantal kecil; dan (6) ballpoin dan kertas untuk mencatat hasil pemeriksaan.
“Sarami Ananto” memiliki 5 tahapan penting, yaitu:
1. Inspeksi atau pengamatan menggunakan cermin
Pada tahap ini, suami berada dibelakang istri yang menghadap pada cermin. Selanjutnya dengan menggunakan bantuan cermin, suami melakukan pengamatan payudara istri dengan posisi tangan istri menggantung bebas di samping tubuh, posisi tangan dipinggang, dan posisi tangan terangkat ke atas, secara bergantian dari depan, samping kanan, dan samping kiri.
Saat melakukan pengamatan, istri Posisi tersebut yaitu. Adapun pengamatan yang dilakukan suami adalah :
• Suami memeriksa kedua payudara istri dan area sekitarnya melalui cermin
• Bandingkan payudara kanan dan kiri, (normal ada sedikit perbedaan ukuran).
Perbedaan ukuran ini bersifat menetap. Payudara yang menyusui umumnya sedikit lebih besar.
• Perhatikan apakah tampak ada benjolan
• Perhatikan perubahan pada kulit seperti
– Bengkak
– Kulit yang berbintik seperti kulit jeruk
– Kemerahan
– Kulit yang tertarik, berlekuk atau terdapat gambaran atau cetakan pembuluh darah
– Luka
• Perhatikan perubahan pada areola dan puting susu
– Posisi areola dan puting susu kedua payudara, apakah sama tinggi?
– Posisi areola dan puting susu, apakah tertarik ke arah tertentu atau tertarik ke dalam?
– Mengeluarkan cairan atau darah?
– Luka
• Perhatikan pula paydara saat istri mengangkat tangannya baik saat meletakkan tangan di pinggang maupun saat diangkat ke atas kepala.
– Apakah payudara tertarik secara bersamaan, atau tidak.
– Adakah benjolan yang tampak saat payudara terangkat
– Adakah cekungan seperti lesung pipit di payudara saat terangkat
• Catat semua hasil pemeriksaan.
2. Inspeksi atau pengamatan oleh suami sebagai cermin
Tahap ini posisi istri hampir sama dengan tahap sebelumnya, hanya saja suami berperan sebagai cermin. Pengamatan yang dilakukan pun sama
3. Palpasi atau perabaan ketiak
Perabaan ketiak menggunakan permukaan tiga jari, yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Dengan melakukan sedikit penekanan, suami menyisir bagian dalam hingga luar ketiak secara zig-zag baik dari atas-bawah atau kiri-kanan. Catat hasil lokasi hasil pemeriksaan jika terdapat benjolan mencurigakan.
4. Meremas payudara
Tahap meremas payudara, bertujuan untuk mengetahui adanya cairan yang keluar dari puting susu diluar masa menyusui. Dalam meremas, suami dapat melakukannya dengan menggunakan dua tangan. Remas secara bergantian payudara kanan dan kiri. Catat karakteristik cairan yang keluar dari puting susu istri, yaitu : warna, bau, jumlah, jenis (darah/ nanah), dan bagian payudara yang mengeluarkannya.
5. Palpasi atau perabaan payudara
Perabaan payudara dilakukan dengan istri berbaring diatas ranjang. Bagian belakang payudara diberi bantal kecil agar seluruh bagian payudara dapat terekspos. Seperti pada perabaan ketiak, perabaan payudara juga menggunakan permukaan dalam tiga buku jari. Seluruh permukaan payudara diraba dengan menggunakan berbagai teknik yang disukai, yaitu zigzag atas-bawah, zigzag kanan-kiri,melingkar searah jarum jam, atau berlawanan arah, dari puting susu ke arah luar, atau sebaliknya. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah teknik yang dilakukan diharapkan selalu sama di tiap bulannya untuk memudahkan pemeriksaan. Adapun yang perlu dicatat yaitu ada tidaknya benjolan baik di payudara, maupun disekitarnya.
Mudah dan sangat menyenangkan bukan. Jangan lupa untuk membandingkan hasil Sarami bulan lalu dengan bulan ini, dan bulan-bulan selanjutnya. Konsultasikan dengan dokter bila ada hal-hal tertentu yang mencurigakan. Selamat Mencoba!
No comments