Stadium

0

Stadium adalah proses dalam menemukan seberapa banyak kanker yang terdapat dalam tubuh dan di mana saja lokasinya. Para dokter menggunakan stadium untuk menentukan pengobatan terbaik dan prognosis (harapan hidup). Kanker yang berada pada stadium yang sama, umumnya memiliki prognosis dan terapi yang sama.

 

Hal yang dilihat dalam penentuan stadium yakni :

1.       ukuran tumor primer dan ada tidak penyebaran tumor ke jaringan sekitar

2.       ada atau tidak penyebaran kanker ke kelenjar getah bening setempat

3.       ada atau tidak penyebaran kanker ke bagian tubuh lain yang jauh

 

Tidak semua kanker ditentukan stadiumnya berdasarkan sistem di atas (sistem TNM), misalnya kanker darah yang anggapannya darah terdapat di seluruh tubuh atau kanker otak karena kanker dapat merusak tanda vital dan fungsi tubuh tanpa adanya penyebaran.

 

Dalam penentuan stadium ini, dokter memerlukan pemeriksaan penunjang seperti :

a.      pencitraan (sinar X, CT scan dan MRI) yang dapat memberikan informasi guna menegakkan diagnosis, dan seberapa banyak kanker dalam tubuh serta di mana saja letaknya..

b.      biopsi dapat memberikan informasi penegakan diagnosis dan stadium kanker.

 

JENIS STADIUM

Saat ini terdapat perbedaan dalam penentuan stadium, yakni :

1.       berdasarkan klinis

Hal ini berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (sinar X, CT scan, dll.), pemeriksaan darah, dan hasil biopsi.

2.       berdasarkan patologi anatomi

Penentuan ini hanya dapat berlangsung jika seseorang telah mendapat pembedahan untuk mengangkat tumor atau seberapa banyak kanker dalam tubuh. Pemeriksaan ini dikombinasikan dengan stadium klinis. Pada beberapa kasus, penentuan stadium berdasarkan klinis berbeda dengan patologi, di mana saat dioperasi, klinis mengatakan bahwa tumor belum menyebar, namun secara patologi sudah menyebar. Penentuan patologi memberikan sumbangsih dalam memberikan penentuan stadium yang tepat sehingga nantinya dapat pula membantu dalam penentuan pengobatan.

3.       penentuan stadium kembali

Penentuan ini jarang dilakukan. Penentuan ini baru dilakukan bila suatu kanker mengalami rekuren sehingga adanya penentuan stadium kembali dapat membantu menentukan pengobatan terbaik dan menggambarkan keadaan kanker yang muncul kembali (rekurens).

Adanya penentuan stadium kembali ini memerlukan beberapa pemeriksaan berupa : pemeriksaan fisik, pencitraan, biopsi, dan kemungkinan dioperasi.

 

SISTEM TNM

Sistem TNM merupakan sistem standar dalam menentukan stadium kanker. Pada sistem TNM, kanker ditandai dengan kategori T, N dan M.

Kategori T (Tumor)

T menggambarkan tumor primer, dengan pembagian :

  • Tx  berarti tumor tak terukur
  • T0 berarti tidak terdapat bukti bahwa tumor ada
  • Tis berarti kanker in situ (kanker belum menyebar ke jaringan sekitarnya)
  • T1, T2, T3, T4 berarti ukuran tumor dan level invasi kanker terhadap jaringan sekitarnya.

 

Kategori N (Lymph Node)

N menggambarkan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening setempat

  • Nx  berarti penyebaran kanker ke kelenjar getah bening tak dapat dievaluasi / ditentukan
  • N0 berarti kelenjar getah bening setempat tidak mengandung kanker
  • N1, N2, N3 menggambarkan ukuran, lokasi dan / atau jumlah kelenjar getah bening yang terpengaruh.

 

Kategori M (Metastase)

M menggambarkan metastasis (penyebaran kanker ke tubuh bagian lain).

  • Mx  berarti penyebaran kanker tidak dapat ditentukan.
  • M0 berarti tidak terdapat bukti bahwa metastasis ada
  • M1 berati penyebaran jauh kanker terdapat.

 

Setiap jenis kanker memiliki versi tersendiri dalam penentuan stadiumnya. Jadi, huruf dan angka tidak selalu berati sama dengan jenis kanker lain. Misalnya, pada beberapa kanker, pembagian stadium dapat dibagi lagi menjadi T3a dan T3b, sementara yang lain tidak memiliki kategori N3.

 

SISTEM PENENTUAN STADIUM LAIN

Selain sistem TNM, terdapat penggolongan jenis lain berupa stadium I, II, II atau IV (kadang – kadang stadium ini dapat dibagi lagi, misalnya stadium IIa atau IIIb).

 

Misal, kanker payudara T1, N0, M0 dapat berarti tumor primer kurang dari 2cm (T1), tidak memiliki penyebaran ke kelejar getah bening (N0) dan juga tidak terdapat penyebaran jauh dari kanker (M0). Stadium ini sama dengan kanker stadium IIb.

 

Stadium 0 adalah kanker in situ pada hampir semua kanker. Artinya, kanker masih dalam stadium dini, belum terdapat penyebaran kanker.

Tak semua kanker memiliki stadium 0.

 

Stadium I memiliki prognosis yang baik, sementara stadium di atasnya memiliki prognosis yang buruk, walaupun pada banyak kasus masih dapat diobati.

 

Terdapat penggolongan stadium selain sistem TNM, misalnya penentuan stadium oleh The International Federation of Gynecologists and Obstetricians (FIGO) dalam kanker sistem reproduksi atau sistem Dukespada kanker colorectal.

 

Jika dokter anda menentukan stadium dengan sistem bukan TNM, maka usahakanlah untuk mengkonversi stadium tersebut menjadi TNM, sehingga anada dapat mencari tahu tentang kanker dan pengobatan yang tepat bagi anda, karena penggunaan TNM sudah mendunia.

 

STADIUM KANKER TIDAK BERUBAH

Banyak salah kaprah mengenai stadium kanker yang tidak berubah walaupun sudah terdapat perkembangan dari kanker. Kanker yang rekuren (timbul kembali) atau sudah sampai tahap menyebar tetaplah didiagnosa dengan stadium saat pertama kali ditemukan dan didiagnosa.

 

Misalnya seorang wanita pertama kali didiagnosa dengan kanker payudara stadium II dan telah mendapat pengobatan. Namun kanker tersebut muncul kembali dan menimbulkan metastase ke tulang. Diagnosa wanita tersebut bukan kanker payudara stadium IV, melainkan tetap didiagnosa kanker payudara stadium II, dengan tambahan diagnosis berupa kanker payudara stadium II dengan metastaase ke tulang. Jadi, diagnosa kanker adalah diagnosa saat pertama kali kanker ditemukan.

 

FAKTOR LAIN YANG MENENTUKAN PROGNOSIS

Grade

Grade tumor menggambarkan bagaimana perbedaan sel kanker dengan sel normal. Grade ini ditentukan ini oleh dokter melalui tindakan biopsi (mengambil sedikit jaringan tumor).

 

Grade tumor dilakukan untuk menentukan pilihan pengobatan dan juga merupakan faktor prognosis (harapan) bagi beberapa kanker.

 

Klasifikasi grade tumor tidak hanya satu, ada grade Gleason untuk kanker prostat, grade Kernohan untuk kanker otak dan ada yang berdasarkan The American Joint Committee on Cancer (AJCC). Adapun grade tumor berdasarkan The American Joint Committee on Cancer (AJCC) berupa :

  • Gx berarti grade tidak dapat ditentukan
  • G1 berarti berdiferensiasi baik (sel kanker mirip sel normal)
  • G2 berarti berdiferensiasi sedang (sel kanker sedikit mirip sel normal)
  • G3 berarti berdiferensiasi berat (sel kanker tidak begitu mirip sel normal)
  • G4 berati tidak berdiferensiasi (sel kanker tidak mirip sel normal).

 

Grade terendah (G1) memiliki prognosis yang terbaik.

About author

No comments

Komplikasi

1.Langsung  Yang berhubungan dengan penyakitnya, dapat berupa: Obstruksi ileus (penyumbatan usus) Vesikovaginal fistel (lubang di antara saluran kencing dan vagina) Obstruksi ureter (penyumbatan pada saluran ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann