Faktor Resiko yang Dapat Diubah

0

Faktor resiko yang dapat diubah berhubungan dengan gaya hidup, antara lain :

• Riwayat memiliki anak yang terlambat
Wanita yang mempunyai anak pertama setelah usia 30 tahun atau tidak memiliki anak maka akan memiliki resiko yang sedikit lebih tinggi menderita kanker payudara. 

• Alkohol
Wanita yang mengkonsumsi alkohol akan meningkatkan resiko bagi dirinya menderita kanker payudara. Penelitian menunjukkan pada wanita yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol faktor resiko 30% lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengkonsumsi. 

• Merokok
Merokok dapat meningkatkan kemungkinan seorang wanita menderita berbagai tipe kanker termasuk kanker payudara.

• Diet
Pada daerah yang dietnya banyak mengandung lemak (contohnya Amerika Serikat) maka insiden terjadinya kanker payudara lebih tinggi dibandingkan daerah dengan konsumsi dietnya lebih rendah lemak (contohnya Jepang). Namun, hubungan antara diet dengan kejadian kanker payudara rumit untuk dijelaskan dan dipengaruhi oleh tipe lemak yang dikonsumsi. Lemak monounsaturated seperti minyak canola atau minyak zaitun lebih rendah menimbulkan kanker dibandingkan lemak poliunsaturated seperti minyak jagung, margarine, dan lemak tersaturasi dalam daging berhubungan dengan resiko tinggi kanker payudara. 

• Berat badan 
Hubungan antara berat badan berlebih dengan kanker payudara masih kontoversi. Beberapa penelitian menunjukkan wanita dengan kelebihan berat badan yang kemudian menurunkan berat badannya pada saat dewasa mempunyai resiko kanker payudara yang lebih tinggi, namun wanita yang kelebihan berat badan sejak masa kanak-kanak memiliki resiko yang tidak signifikan terhadap terjadinya kanker payudara.

• Radiasi berulang
Wanita yang menjalani terapi radiasi sejak muda pada daerah payudara atau dada memiliki resiko yang tinggi terjadinya kanker payudara. Semakin muda seorang wanita terpapar radiasi maka resiko terkena kanker payudara semakin 
besar. 

• Terapi hormon
Penggunaan terapi hormon dalam jangka lama dapat meningkatkan resiko
kanker payudara, baik yang kombinasi estrogen-orgesteron maupun estrogen tunggal. 

• Penggunaan KB pil
Penelitian menunjukkan wanita dengan KB pil memiliki resiko kanker payudara sedikit lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan. 

• Tidak menyusui bayi
Penelitian menunjukkan meyusui bayi mempunyai resiko yang sedikit lebih rendah dibandingkan yang tidak menyusui, terutama apabila menyusui sampai 11/2-2 tahun. Hal ini mungkin karena menyusui bayi dapat menurunkan jumlah frekuensi menstruasi.

• Jarang berolahraga
Penelitian menunjukkan olahraga dapat menurunkan resiko kanker payudara. Olahraga 10 jam dalam 1 minggu maka resiko kanker payudara lebih menurun lagi. Dianjurkan olahraga 45 sampai 60 menit 5 hari seminggu.

• Pakaian dalam dan deodorant 
Beberapa rumor mengatakan deodorant dan pakaian dalam (bra) dapat menyebabkan kanker payudara, hal ini belum terbukti dengan kuat.

About author

No comments

Efek Samping

Efek samping pengobatan merupakan efektak berguna bagi tubuh, bahkan cenderung merugikan yang muncul selama atausetelah pengobatan dilakukan. Namun tak semua orang dapat mengalami efeksamping pengobatan, ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann