Faktor Resiko Bisa Dirubah

0

Tak seorang pun dapat terhindar dari keterpaparan oleh pengaruh karsinogenik, yang berlindung dalam lingkungan,tempat bekerja, makanan dan lainnya. Namun jika anda sudah mengetahui faktor – faktor apa saja yang dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya tumor / kanker, maka secara otomatis anda sedapat mungkin berusaha menghindarkan diri terhadap faktor resiko tersebut.

 

Di bawah ini terdapat beberapa faktor – faktor yang dapat anda hindari, sehingga persentase resiko untuk terjadinya kanker pada diri anda dapat pula rendah.

 

Merokok

Data akibat buruk merokok sangat manakutkan dan suram. Banyak penelitian telah mendukung pernyataan bahwa merokok merupakan faktor lingkungan tunggal yang paling penting dalam meningkatkan kematian.

 

Angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan merokok hampir berkorelasi linier dengan jumlah batang rokok yang diisap, lama pemakaian dan jenis rokok yang diisap. Misalnya, resiko merokok dua bungkus per hari adalah tiga kali lebih tinggi daripada merokok setengah bungkus per hari.

Resiko untuk terjadinya kanker pada perokok sigaret (rokok yang banyak beredar di masyarakat dewasa ini) memiliki persentase lebih besar dibandingkan perokok sigaret rendah nikotin, cerutu, perokok sigaret yang menggunakan pipa atau pun filter.

Dan resiko terjadinya kanker pun dapat meningkat pada smokeless tobacco (perokok tak langsung, contohnya melipat tembakau dan kemudian mengunyahnya) serta perokok pasif (orang yang menghirup asap rokok).

 

Adapun contoh kanker yang utamanya disumbangkan oleh karena merokok yakni : kanker paru dan bronkus, kanker laring (pita suara), kanker sel skuamosa pada gusi dan mukosa bucal (dinding mulut), kanker tenggorok (esofagus), kanker kandung kemih, kanker ginjal, kanker usus, kanker pankreas, kanker leher rahim, atau kanker darah (leukimia mieloid).

 

Berhentilah merokok, walaupun sudah lama menggunakannya. Resiko seseorang terkena kanker yang berhenti merokok lebih rendah dibandingkan masih merokok.

 

Dan bagi anda yang sudah menderita kanker, berhenti merokok dapat menurunkan resiko untuk terkenanya kanker lain.

 

Makanan

Banyak kepercayaan umum yang beredar di masyarakat yang menyatakan bahwa diet orang barat – kaya daging, lemak, kolesterol, glukosa, biji – bijian, sarat lemak dan bahan tambahan tetapi miskin serat – bertanggung jawab terhadap terjadinya kanker. Hasil penelitian yang ada sampai saat ini juga masih sedikit dan hasilnya tidak memastikan apakah makanan tersebut memiliki tingkat prevalensi nyata terhadap terjadinya kanker. Namun kesimpulan penelitian yang ada juga tidak dapat menghalau keraguan yang beredar di masyarakat.

 

Adapun makanan yang dipercaya mengandung bahan karsinogenik, yakni:

–          ikan asin, daging olahan, bahan pengawet nitrit (mengandung bahan karsinogenik nitrosamin)

Bahan nitrosamin ini melatarbelakangi kenaikan angka kejadian kanker lambung.

–          peragian biji – bijian dan kacang (mengandung aflatoksin)

Bahan aflatoksin ini dihubungkan dengan kanker hati.

Dalam penelitian terhadap virus hepatitis B sebagai onkogen, bahan aflatoksin belum dapat dipastikan apakah bahan ini berlaku sebaga ko – karsinogenik atau memperkuat sifat onkogen virus.

–          Pemanis buatan (sakarin dan siklamat)

Bahan ini dihubungkan dengan kanker kandung kemih.

Masih belum diketahu secara pasti apakah bahan ini berfungsi sebagai karsinogenik itu sendiri atau selaku promotor yang mempertinggi kerja karsinogenik lain.

–          gorengan (mengandung bahan karsinogenik akrilamida)

Bahan akrilamida dipercaya meningkatkan resiko terjadinya kanker, terutama kanker lambung dan usus besar.

Menurut penelitian, adanya bahan akrilamida dalam gorengan terjadi oleh karena proses penggorengan (terutama di atas suhu 190 derajat C (suhu penggorengan)). Sementara proses pengolahan makanan yang lain (pengukusan, perebusan) tidak menimbulkan bahan ini.

–          daging dan lemak, terutama lemak hewani

Bahan makanan ini dikaitkan dengan kenaikan angka kejadian kanker payudara, kanker usus besar, atau kanker prostat.

Dalam hubungannya dengan kanker payudara, ada bukti yang menyatakan bahwa makanan kaya kemak jenuh meningkatkan kadar prolaktin dalam darah dan mempertinggi konversi steroid menjadi senyawa estrogen.

–          kurang serat

Makanan kurang serat dilibatkan sebagai faktor resiko kanker usus besar (colon), di mana kadar tinggi lemak dalam makanan mengalami konversi sebagi bahan karsinogenik dalam usus dan kekurangan serat menyebabkan perlambatan waktu pengosongan makanan dalam usus dan merendahkan kadar adsorpsi (penyerapan) protektif substansi tersangka karsinogenik.

 

Makanlah makanan sehat yakni makanan yang kaya akan serat, vitamin dan mineral. Contohnya : roti gandum dan sereal serta memakan 5 – 9 kali buah dan sayur sehari. Juga, batasi makanan tinggi lemak, seperti mentega, gorengan dan daging merah).

 

Minuman (Alkohol)

Penyalahgunaan dalam mengkonsumsi alkohol (1 gelas atau lebih per hari) merupakan masalah utama medis dan kemasyarakatan di dunia.

Alkohol menimbulkan efek samping pada kondisi intelektual, kejiwaan dan jasmani seseorang (dalam hal ini kanker).

Dalam kaitannya dengan kanker, alkohol dipercaya mengandung suatu bahan radikal bebas yang meninggi pada alkoholisme menahun.

Alkohol dapat meningkatkan resiko kanker hati, mulut, dan kerongkongan.

 

Disarankan untuk mengkonsumsi alkohol tidak lebih dari satu gelas untuk wanita dan dua gelas untuk pria.

 

Aktivitas Fisik dan Berat Badan Berlebih

Adanya aktivitas fisik yang kurang (jarang berolah raga, banyak duduk) dan berat badan berlebih juga meningkatkan resiko terjadinya kanker, terutama kanker payudara, usus besar, tenggorokan, ginjal, dan leher rahim.

Berat badan berlebih dalam kaitannya terhadap kanker, mekanismenya hampir sama dengan konsumsi bahan makanan kaya lemak, di mana lemak yang dideposit dalm tubuh merupakan sumber bahan steroid yang nantinya akan dikonversi menjadi estrogen.

 

Jadilah aktif dan pertahankan berat badan ideal : olahraga dapat mengendalikan berat badan anda dan mengurangi lemak tubuh.

 

Disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur selama 30 menit selama 5 hari atau lebih per minggunya. Olahraga yang dilakukan dapat berupa aerobik.

 

Hormon

Hormon estrogen yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan terjangkitnya kanker kandungan dan kanker payudara. Sedang hormon progesteron dapat mencegah timbulnya kanker endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara. Kedua jenis hormon tersebut banyak digunakan sebagai bahan pil KB maupun terapi sulih hormon pada wanita menopause.

 

Penggunaan jangka panjang dapat mengurangi resiko kanker kandungan dan endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara dan kanker liver.

 

Pekerjaan

Menurut Biro Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, sekitar 50.000 substansi yang digunakan dalam industri pekerjaan. Di antaranya sebesar 20 % telah diuji dan hasilnya terdapat seperlima bahan teruji tersebut bersifat karsinogenik.

 

Tidak ada sanggahan terhadap penyataan bahwa pemaparan karena pekerjaan mencetuskan 1 – 5 % kanker pada manusia.

 

Di bawah ini terdapat beberapa substansi atau agen yang telah diteliti berkaitan dengan kanker, yakni :

 

Agen

Tipe Kanker

asbestos

 

 

beta naftilamin (pekerja karet, industri celup)

 

benzena (pekerja semen, karet, oenyulingan, tukang celup)

 

vinil klorida (industri plastik)

 

warangan (buruh tambang, pengguna insektisida, pekerja bahan kimia)

 

kromium (pembuat dan pemroses gas diuapkan)

 

nikel (industri nikel)

 

biji radioaktif (buruh tampang, pekerja yang berkaitan dengan radioaktif termasuk tenaga medis)

kanker bronkogenik, mesotelioma, kanker laring, kanker saluran cerna

 

kanker buli – buli

 

 

leukimia

 

 

angiosarkoma hati (kanker pembuluh darah hati)

 

kanker kulit, paru, hati

 

 

 

kanker rongga hidung, sinus, paru, laring

 

 

kanker rongga hidung, sinus, paru

 

kanker paru, tulang, leukimia

 

Patuhilah instruksi dan tips keamanan untuk mencegah dan mengurangi kontak terhadap agen – agen karsinogenik, baik di rumah atau di tempat kerja.

About author

No comments

Prosedur Radiasi

Prosedur Radiasi untuk kanker serviks ada 2 macam, yaitu : Radiasi dari luar Terapi radiasi dari luar / radiasi eksternal / teletherapy merupakan salah satu ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann