Tes untuk Tumor dan Kanker

0

Pada beberapa kanker, dapat dilakukukan beberapa pencegahan dengan cara melakukan tes dan pemeriksaan untuk tumor dan kanker. Beberapa tes dan pemeriksaan yang dapat dilakukan, yaitu :

 

Pada tumor dan kanker payudara dapat dilakukan pemeriksaan sarari (periksa payudara sendiri) yang dilakukan rutin sebulan sekali semenjak usia 20 tahun. Pemeriksaan oleh dokter dapat dilakukan per 3 tahunsejak usia 20-29 tahun, dan pertahun setelah menginjak usia 40 tahun. Pemeriksaan mamografi dapat dilakukan tiap tahunnya mulai usia 40 tahun.

 

Pemeriksaan tumor dan kanker kolorektal dapat dilakukan pada pria dan wanita diatas usia 50 tahun. adapun tes dan pemeriksaannya dapat berupa pemeriksaan Fecal Occult Blood Test (memeriksa darah feces) dapat dilakukan per 5 tahun mulai usia 50 tahun. Pemeriksaan Sigmoidoskopi dapat dilakukan per 5 tahun mualai usia 50 tahun.

Pemeriksaan kolonoskopi dapat dilakukan per 10 tahun mulai usia 50 tahun. dan pemeriksaan Enema dapat dilakukan per 5 tahun mulai usia 50 tahun.

 

Untuk kasus kanker prostat, tes dan pemeriksaan dapat dilakukan pada pria usia diatas 50 tahun, setiap tahun dapat dilakukan pemeriksaan oleh dokter berupa pemeriksaan per-rektal dan pemeriksaan PSA (Prostat Spesific Antigen)

 

Pada kanker cervix,  sebaiknya dilakukan pemeriksaan pada wanita usia lebih dari 18 tahun berupa pemeriksaan papsmear dan pemeriksaan pelvis pertahun atau setelah aktivitas sexual +.

 

 

Pemeriksaan fisik untuk kanker paru

Kanker paru ukuran kecil dan terletak di perifer dapat memberikan gambaran yang normal pada pemeriksaan. Kanker dengan ukuran besar, terlebih bila disertai atelektasis sebagai akibat kompresi bronkus, efusi pleura atau penekanan vena kava akan memberikan hasil yang lebih informatif. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan data untuk penentuan derajat kanker.

 Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan ini mutlak diperlukan untuk menentukan lokasi kanker primer dan kanker  metastasis, serta penentuan derajat kanker  berdasarkan sistem TNM.

Untuk menetukan stadium, umumnya suatu kanker diklasifikasikan dulu menurut sistem TNM(Tumor,Node,Metastase) :
Tumor : besar atau luas tumor asal (Tis = tumor belum menyebar ke jaringan sekitar; T1-4=ukurantumor)
Node : penyebaran kanker ke kelenjar getah bening (N0 = tidak menyebar ke kelenjar getahbening;N1-3=derajatpenyebaran)
Metastase    : ada / tidaknya penyebaran ke organ jauh (M0 = tidak ada / M1 = ada)
Tujuan klasifikasi TNM adalah untuk perencanaan pengobatan, menentukan prognosis (perkiraan kemungkinan membaik/sembuh), evaluasi hasil pengobatan, dan juga untuk pertukaran informasi antar pusat pengobatan kanker (untuk rujukan).
Sehingga terdapat stadium kanker I, II, III dan IV, stadium I dan II disebut juga stadium dini, sedangkan stadium III-IV disebut juga lokal lanjut atau stadium IV disebut juga stadium lanjut atau telah bermetastasis.

 

Foto thoraks PA/lateral : kanker  dapat dilihat bila ukurannya lebih dari 1 cm. Pada foto thoraks juga dapat ditemukan invasi ke dinding dada, efusi pleura, efusi pericard, dan metastase intrapulmoner. CT-Scan thoraks dan pemeriksaan radiologis lain. Untuk mendeteksi telah terjadinya metastasis, misalnya dengan brain-CT (metastasis di tulang kepala/jaringan), bone scan/bone survey (metastasis di seluruh jaringan tulang), USG abdomen (metastasis di hati, kelenjar adrenal, organ lain dalam rongga perut)

 Pemeriksaan lain

Sitologi sputum, bronkoskopi, biopsi, tindakan lain (biopsi jarum halus)

About author

No comments

WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann