Menurut penganut pengobatan psikolkultural, penyakit timbul akibat terganggunya keseimbangan tubuh, jiwa, pikiran, dan kehidupan spiritual seseorang. Karenanya pengobatan ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan itu, yang pada gilirannya akan membuat organ-organ tubuh bekerja normal, dan memulihkan kesehatannya.
Contoh pengobatan yang bersifat terapi psikis ini adalah meditasi, yoga, doa/dzikir, hipnotis, olah napas, terapi musik, aromaterapi, ayurveda, dan sebagainya. Kegiatan ini diyakini dapat memperkuat mental, mengurangi stres dan kecemasan, menumbuhkan sikap positif, dan memperkuat kemauan hidup. Juga dapat mengurangi efek samping pengobatan, meningkatkan efektivitas pengobatan medis, dan mempercepat penyembuhan.
Berbagai agama di dunia memiliki kepercayaan masing-masing mengenai mukjizat penyembuhan illahiah. Penganut Islam umpamanya, percaya bahwa shalat tahajjud, doa, dan dzikir dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang secara medis dianggap tak tersembuhkan. Penganut Kristen, Katolik, Hindu, dan agama-agama lain memiliki keyakinannya masing-masing. Demikian juga penganut aliran kepercayaan, bahkan komunitas-komunitas kecil di kampung-kampung.
Sementara nalar manusia belum mampu menerangkan terjadinya mukjizat ini, sebagian orang mencoba mengilmiahkannya dengan berteori bahwa ketenangan jiwa dan kondisi spiritual yang sehatlah yang meningkatkan kesehatan fisik secara umum.
LAIN-LAIN
Klinik-klinik pengobatan kanker juga memiliki beragam teknik pengobatan lain yang belum sepenuhnya diterima kalangan medis, misal kemoterapi herbal, infus T-cell (berasal dari thymus sapi) yang dikatakan bisa membunuh sel-sel kanker, penggunaan obat-obat tertentu untuk membersihkan tubuh dari racun dan logam berat sumber radikal bebas, dan sebagainya.
Sementara itu di berbagai daerah terdapat berbagai teknik pengobatan supranatural yang tampak tidak masuk akal, tetapi toh banyak yang mencoba. Misal mendiagnosa penyakit lewat seekor ayam, memindahkan penyakit kepada binatang/telur/sebatang kayu, dan banyak lagi lainnya.
Sekalipun dokter agak skeptis terhadap berbagai jenis pengobatan alternatif itu, tidak ada salahnya Anda mencoba. Dokter berpegang pada teknik pengobatan (barat) yang sudah teruji secara klinis, sedang berbagai pengobatan alternatif pada umumnya berasal dari pengobatan tradisional (timur) yang digunakan dan terbukti efektif secara turun-temurun, tetapi banyak yang belum diuji secara klinis. Keputusannya tetap di tangan Anda. Toh tidak sedikit obat-obat tradisional yang setelah diuji secara klinis kemudian diadopsi menjadi obat-obat medis modern, seperti obat kemoterapi vincristine dan vinblastine, yang diambil dari ekstrak daun tapak dara.
Akan lebih maksimal hasilnya kalau pengobatan alternatif yang Anda pilih dilaksanakan bersama-sama dengan pengobatan medis, sehingga bisa saling mendukung. Yang penting Anda harus perpegang pada 4 Tepat dan 1 Waspada: tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat penderita, serta wasp
No comments