Diagnosis

0

Jika anda memiliki gejala klinis atau tes skrining anda menunjukkan ke arah kanker, dokter anda akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis tersebut. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan anda lebih detail dan melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut. Dokter juga akan menyarankan anda untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, sinar X atau prosedur pemeriksaan lainnya.

 

Diagnosis kanker dapat didasarkan atas :

1.      pemeriksaan klinis

2.      pemeriksaan tambahan, antara lain :

a.      laboratorium

Pemeriksaan darah, urinalisis dan cairan lain (cairan paru, cairan spinalakan membantu dokter untuk membuat diagnosis. Pemeriksaan – pemeriksaan ini dapat menunjukkan seberapa baik sebuah organ berfungsi.

Beberapa substansi yang yang memiliki kadar yang tinggi dapat petanda adanya kanker. Substansi ini diserbut petanda tumor (tumor marker).

Namun pemeriksaan laboratorium tidak dapat dijadikan patokan untuk menegakkan diagnosis kanker.

b.      pencitraan (imaging)

Pencitraan adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk membuat gambaran dalam tubuh yang membantu dokter agar dapat melihat keberadaan tumor. Adapun pencitraan yang dapat dipakai baik dalam diagnosis maupun pengobatan tumor / kanker yakni :

–    foto polos (kepala, leher, dada, perut, dan bagian tubuh lainnya) / sinar X

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling sering dilakukan, di mana penting untuk mendiagnosis dan evaluasi suatu tumor / kanker. Dari pemeriksaan ini dapat dilihat adanya suatu kelainan daripada bentukan tumor / kanker.

–    ultrasonografi

Pemeriksaan ini menggunakan pantulan gelombang ultrasound yang dipantulkan oleh sebuah alat yang bernama ultrasonograf. Pantulan yang dikeluarkan akan memantul saat terkena jaringan tubuh dan menghasilkan gambaran yang dapat kita lihat di layar monitor.

Pemeriksaan ini dapat dipakai sebagai alat untuk penunjang diagnosis dan pemeriksaan ini tidak invasif juga tidak memiliki efek samping, seperti penggunaan radiasi sebagai penunjang diagnosis.

–    CT (computerized tomografi) scan

Pemeriksaan ini menggunakan teknologi radiasi (sinar X) yang dihubungkan dengan komputer yang akan menayangkan sebuah serial gambaran dari organ tubuh manusia.

Pada pemeriksaan ini anda mungkin akan menerima sebuah material kontras untuk membuat gambaranyang lebih mudah dibaca.

Pemeriksaan ini dapat mendeteksi tumor yang berukuran kecil (> 6mm) sehingga dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis serta menegakkan stadium penyakit.

Pemeriksaan ini paling diandalkan masa kini karena prakis, tidak makan waktu lama dan juga tidak invasif, hanya mahal.

–    MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Pemeriksaan ini menggunakan alat yang mengandung magnet berkekuatan besar yang dihubungkan dengan komputer untuk membuat suatu detail area dalam tubuh.

–    angiografi

Pemeriksaan ini untuk melihat adanya perubahan arsitektur vaskular tubuh. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat tumor / kanker pada pembuluh darah tubuh.

–    mamografi

Pemeriksaan ini hampir sama dengan foto polos, namun terbatas untuk pemeriksaan kelainan payudara.

–    echoensefalografi

Pemeriksaan ini terbatas untuk area otak, di mana tidak menunjukkan langsung adanya tumor, tetapi memperlihatkan adanya pergeseran struktur – struktur di garis tengah otak.

–    elektroensefalografi (EEG):

Pemeriksaan ini untuk mengetahui lokalisasi tumor supratentorial, kira-kira 70% dapat diketahuinya.

–    pneumoensefalografi dan ventrikulograf

Pemeriksaan ini untuk memberikan informasi mengenai perubahan bentuk ventrikel dan gangguan sirkulasi akibat tumor sekitarnya.

–    PET scan

Pemeriksaan ini menggunakan material radioaktif dan pada pemeriksaan ini menggunakan alat yang dapat menggambarkan aktivitas kimia dalam tubuh. Adapun gambaran kanker pada pemeriksaan ini berupa aktivitas tinggi.

 

c.      biopsi dan sitologi

Hampir pada semua kasus kanker, dokter memerlukan pemeriksaan biopsi untuk menegakkan diagnosis kanker.

Biopsi merupakan tindakan di mana dokter mengambil sedikit jaringan tumor dan kemudian mengirimkannya ke laboratorium Patologi Anatomi untuk diperiksa oleh dokter ahli patologi anatomi.

Contoh jaringan biopsi dapat diambil dengan :

–    jarum : menggunakan jarum untuk mengambil jaringan tumor yang lunak atau berisi cairan.

–   dengan bantuan endoskopi : menggunakan sebuah pipa panjang dan berdiameter kecil yang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh, dan dokter mengambil contoh jaringan melalui pipa tersebut.

–   dengan pembedahan / operasi : operasi dapat eksisional (mengambil seluruh tumor) atau pun insisional (mengambil hanya sebagian tumor).

About author

No comments

WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann