Dewasa

0
  1. Hindari trauma

Hindari tindakan memanipulasi payudara yang dapat mengakibatkan payudara luka atau lecet karena selain bisa mengakibatkan infeksi juga bisa menimbulkan kerusakan pada sel-sel payudara yang bisa berubah kea rah kanker.

  1. Memakai bra yang fit

Menurut survey yang dilakukan oleh Sidney Ross Singer, antropolog kedokteran dari Amerika, terhadap 4700 wanita, pemakaian bra yang ketat dalam jangka waktu yang lama memperbesar risiko terjadinya kanker payudara. Pemakaian bra ketat diduga mengganggu sistem kelenjar limfe. Padahal kelenjar yang terdiri dari jaringan lembut otot-otot tubuh yang melindungi jaringan payudara ini berfungsi mengalirkan racun, melindungi dari serangan radikal bebas, sel kanker, virus serta bakteri yang berbahaya untuk payudara. Karena itu walaupun masih diperlukan penelitian lanjutan, lebih baik pilih jalan amannya. Hindari menggunakan bra yang ketat, sesuai dengan ukuran sehingga nyaman digunakan. Pastikan posisi bra tidak meregang dan busanya mengempis saat digunakan. Pastikan posisi bra tidak meregang dan busanya mengempis saat digunakan. Dan saat tidur akan lebih baik jika Anda tidak memakai bra agar kelenjar limfe tadi bisa bekerja dengan baik, aliran darah menjadi lancar.

  1. Tidak kegemukan

Baru-baru ini The American Cancer Society menemukan kenaikan berat badan merupakan pertanda awal seorang wanita berisiko atas kanker payudara. The American Cancer Society ini mencatat bahwa wanita yang mengalami kenaikan berat badan antara 21 hingga 30 pounds setelah berusia 18 tahun akan berisiko 40 persen terkena kanker payudara ketimbang wanita yang hanya mengalami kenaikan lima pounds atau kurang.

  1. Mengkonsumsi sayur,buah-buahan,ikan,produk kedelai

Sejumlah penelitian menunjukkan konsumsi buah-buahan dan sayuran bisa menurunkan risiko kanker payudara. Pasalnya, makanan dari tumbuhan kaya dengan nutrien antioksidan yang mencegah kerusakan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker. Usahakan untuk mengonsumsi paling sedikit 5 porsi buah-buahan atau sayuran per hari.

Makanan-makanan yang berasal dari kedelai banyak mengandung estrogen tumbuhan (fito-estrogen). Seperti halnya tamoksifen, senyawa ini mirip dengan estrogen tubuh, tapi lebih lemah. Fito-estrogen terikat pada reseptor sel yang sama dengan estrogen tubuh, mengikatnya keluar dari sel payudara sehingga mengurangi efek pemicu kanker payudara.  Selain menghalangi estrogen tubuh untuk mencapai sel reseptor, makanan berkedelai juga mempercepat pengeluaran estrogen dari tubuh.

  1. Tidak konsumsi alkohol

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak mengkonsumsi alkohol, maka resiko kanker payudara semakin bertambah karena alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam darah.

  1. Tidak konsumsi makanan dibakar, berlemak, cepat saji, gorengan

Penelitian-penelitian telah menunjukkan, kemungkinan wanita yang mengonsumsi makanan tinggi lemak untuk terkena kanker payudara akan lebih tinggi dibandingkan mereka yang banyak mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Namun, belum diketahui apakah diet rendah lemak bisa benar-benar mencegah kanker payudara atau tidak. Adanya zat-zat lemak dalam makanan yang tidak dipecah dalam proses metabolisme tubuh bisa menyebabkan hormon estrogen di tubuh tidak bisa bekerja dengan oke. Akibatnya, bisa memudahkan tumbuhnya kista, miom dan gangguan lain pada organ yang aktivitasnya berhubungan dengan hormon estrogen, termasuk payudara.

  1. Tidak terpapar radiasi

Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara.

  1. Tidak memakai hormonal

Mengkonsumsi pil KB (Keluarga Berencana) atau KB suntik yang sifatnya hormonal dalam jangka waktu yang lama (hingga dua tahun) turut memicu terjadinya kanker

  1. Sarari rutin

Periksa payudara sendiri secara rutin setiap bulan untuk mendeteksi secara dini apabila ada perubahan pada payudara. Sarari dilakukan dengan cara yang tepat dan seminggu setelah hari pertama menstruasi.

  1. Periksa rutin ke dokter 1 tahun sekali

Untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin perlu dilakukan pemeriksaan rutin, kadangkala sesuatu yang abnormal pada payudara ditemukan pada pemeriksaan USG dan mammography.

  1. Periksa segera begitu ditemukan kelainan/nyeri dan berobat tuntas sampai dinyatakan sembuh oleh dokter
  2. Menghindari stress

Tidak ada cara mencegah yang absolut, tetapi pola hidup sehat dan menghindari stres adalah salah satu sarana untuk menghambat penyebaran sel kanker dan memperpanjang usia harapan hidup

  1. Olah raga teratur

Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan menigkatnya aktivitas, maka resiko kanker payudara akan berkurang. Berolah raga akan menurukan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga mengurangi resiko kanker payudara.

About author

No comments

Tumor Necrotizing Factor

Tumor necrotizing factor (TNF) adalah sebuah substansi sitokin pro inflamasi (keradangan) yang berperan dalam perjalanan penyakit keradangan kronis seperti artrititis rheumatoid dan penyakit Chron dan ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann