Tes DNA HPV berfungsi untuk mendeteksi dan mengkonfirmasi adanya HPV yang beresiko tinggi atau tidak. Cara pengambilan sampelnya hamper sama seperti pemeriksaan pap smear. Sampel diambil pada serviks dengan spatula kayu atau sikat, kemudian dimasukkan ke dalam cairan khusus. Tes DNA HPV juga dapat dilakukan pada laki-laki. Tes ini tidak rutin dilakukan dan tidak semua laboratorium menyediakan fasilitas tes ini.Untuk wanita di bawah usia 30 tahun, pap smear dan pemeriksaan panggul merupakan alat skrining utama untuk kanker serviks. Apabila ada perubahan abnormal yang mengarah pada tipe HPV resiko tinggi, maka tes DNA HPV perlu dilakukan untuk menindaklanjuti. Tes ini tidak rutin dilakukan sebagai alat skrining pada kelompok usia ini karena infeksi HPV biasa terjadi dan jarang menyebabkan kanker bagi mereka yang berusia di bawah 30 tahun.
The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menerbitkan acuan pada bulan Agustus 2003 merekomendasikan bahwa wanita usia 30 tahun atau lebih agar dilakukan pemeriksaan DNA HPV untuk melengkapi pap smear dan pemeriksaan panggul. Bila tes DNA HPV dan pap smear mereka hasilnya negatif dan wanita itu tidak mempunyai penyakit seperti HIV atau dalam terapi obat imunosupresi, maka ACOG menyarankan untuk melakukan pap smear dan tes DNA HPV berikutnya 3 tahun kemudian.
No comments