Pengenalan Kanker Serviks

0

Penyakit kanker serviks dikenal sebagai pembunuh nomor satu wanita di Indonesia. Bagaimana kita mengenalinya supaya tidak menjadi korban berikut ???. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling sering ditemui di masyarakat. Sayang sekali kanker ini dalam perjalanan penyakitnya biasanya hampir-hampir tanpa gejala.

Gejala biasanya baru dapat ditemui dan dikenali ketika kanker serviks sudah dalam stadium lanjut. Tanda-tanda itu dapat berupa perdahan baik spontan maupun tidak, keputihan parah, berbau terus menerus.

Akibat tidak terdapatnya tanda yang nyata sejak awal itulah yang menyebabkan banyak wanita yang kita kasihi harus menghadapi penderitaan berkepanjangan dan berakhir dengan kematian. Tentu saja bukan hanya musibah pada wanita tersebut, tetapi juga musibah bagi suami, anak-anak, orang tua, saudara dan seluruh kerabat.

Serviks adalah organ yang berada di tempat tersembunyi. Bahkan untuk klasifikasi bagian tubuh manusia yang bisa dilihat dengan mata, maka sangat jarang seorang wanita pernah dapat melihat serviksnya sendiri seumur hidupnya. Kondisi ini menyebabkan kesulitan untuk mengenali perubahan pada serviks seorang wanita, bahkan oleh dirinya sendiri. Tentu ini berbeda dengan kondisi pipi dan mata, bahkan payudara yang setiap saat dapat dengan mudah dilihat oleh seorang wanita.

Proses terjadinya kanker bukanlah proses sim sala bim, abrakadabra …, jadilah kanker!!!. Proses dari sebuah sel normal menjadi sel kanker (dipengaruhi oleh multi hit trauma) dapat diawali dari perubahan yang terjadi selama bertahun-tahun tanpa diketahui dan menimbulkan gejala apapun.

Pada awalnya sel normal hanya berubah intinya mulai membesar, sitoplasmanya berubah, organel-organel selnya berubah dan seterusnya. Bila ditemukan dalam kondisi ini sebenarnya masih terbuka sangat lebar kesempatan untuk mengembalikan bentuk sel menjadi normal kembali (upaya menghindari multi hit trauma). Ironisnya kita tidak tahu apa yang terjadi pada sel serviks wanita saat itu.

Pap-smear menjadi metode deteksi dini kanker serviks dikarenakan dapat mengetahui dan mengevaluasi apa yang terjadi pada sel serviks seorang wanita.

Selama ini bila kita membicarakan kanker serviks seolah-olah itu adalah masalah wanita saja dan tidak terkait dengan lelaki. Bahkan dalam komunitas masyarakat tertentu dianggap wanita yang sakit sakit kanker serviks adalah akibat ulahnya sendiri (karma), kena santet atau kutukan.

Dalam perkembangan keilmuan terkini ternyata setelah dilakukan banyak penelitian terhadap ribuan penderita kanker serviks didapatkan 85-95% memiliki kesamaan yaitu didapatkannya HPV (Human Palilloma Virus), virus yang ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangannya.

Entah ini kabar baik atau kabar buruk, yang pasti saat ini fokus utama kita adalah memastikan para suami atau pasangan seksual tidak menularkan HPV. Karena itu upaya pencegahan dengan vaksinasi HPV menjadi sangat relevan untuk dilakukan meskipun beayanya oleh sebagian masyarakat masih dianggap relatif mahal.

Pemahaman ini yang menjadikan Bidadari mencoba melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kanker serviks tidak hanya melalui edukasi pada wanita saja, tetapi sudah seharusnya lelaki mulai diajak untuk membahas apa yang dapat dilakukan secara bersama-sama.

Tips Bidadari :
1. Lakukan evaluasi dan pantau kondisi serviks anda
2. Carilah informasi menyeluruh tentang kanker serviks
3. Sosialisasi mulai diberikan kepada kaum lelaki
4. Lakukan upaya pencegahan dan penanggulangan sejak usia dini
5. Hindari multi hit trauma serviks

About author

No comments

FNAB

FNA-C (Fine Needle Aspiration Cytology) adalah prosedur pemeriksaan yang melewati kulit (percutaneous) dengan menggunakan jarum halus biasanya berukuran 22 atau 25 G dan mengambil contoh sekelompok ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann