Patologi Anatami Tumor/Kanker

0

Patologi anatomi merupakan ilmu kedokteran di mana bidang ini sangat membantu dalam membuat diagnosis (termasuk stadium) dan penentuan pengobatan yang tepat bagi kanker.

 

Dalam bidang ilmu patologi anatomi, tumor / kanker dapat diketahui dengan melihat penampakan suatu sel jaringan di bawah mikroskop. Penentuan tumor / kanker berdasarkan patologi anatomi berdasarkan bentukan sel yang dapat dilihat dengan mikroskop.

 

Perbedaan antara tumor jinak dan ganas dari segi Patologi Anatomi yakni :

Sifat

Jinak

Ganas

diferensiasi – anaplasi

 

 

kecepatan pertumbuhan dan gambaran mitosis (pembelahan)

 

 

pembentukan simpai – invasi

 

 

 

metastasis

berdiferensiasi baik, struktur mirip jaringan asal

 

progresif dan lambat, dapat tetap atau regresi (menciut), gambaran mitosis jarang dan normal

 

jarang membentuk simpai; umumnya kohesif dan bersifat ekspansif

 

tidak ada

kurang berdiferensiasi dan terdapat anaplasia, struktur sering atipik

 

kacau dan dapat lambat – cepat, gambaran mitosis banyak dan abnormal

 

 

 

invasif tanpa simpai; biasanya infiltratif, tetapi dapat tampak kohesif dan ekspansif

 

 

sering ada, besar dan makin tidak berdiferensiasi tumor primer, makin sering terjadi metastasis.

 

Diferensiasi dan anaplasi

Diferensiasi  menyatakan seberapa banyak kemiripan sel kanker ini dengan sel jaringan asalnya yang normal, baik dalam hal morfologi atau pun fungsi.

Diferensiasi tumor jinak berbeda dengan kanker, di mana diferensiasi tumor jinak mirip dengan jaringan asalnya. Sementara kanker diferensiasi selnya bervariasi, dari berdiferensiasi baik sampai sama sekali tidak berdiferensiasi.

Sel – sel yang tidak berdiferensiasi ini disebut dengan anaplasia.  Anaplasi ini dapat digunakan sebagai penanda kanker.

 

Sel anaplastik akan memperlihatkan pleomorfisme nyata yaitu variasi nyata dalam bentuk dan ukuran sel. Pleomorfisme ini dapat dilihat melalui penampakan di bawah mikroskop, berupa :

–          inti sel hiperkromatik (berwarna lebih gelap dari sel normal)

–          rasio inti sel dengan sitoplasma (cairan dalam sel) dapat mendekati 1 : 1, yang normalnya 1 : 4 atau 1 : 6

–          bentuknya dan ukuran inti sel tidak teratur

–          kromatin kromatin terlihat kasar dan bergumpal serta anak inti sel berukuran sangat mencolok

–          terjadi banyak pembelahan sel (mitosis) dan dan jelas atipik (banyak tipe)

–          terdapat banyak kumparan (spindle) kacau yang dapat memberi bentukan tripolar atau pun kuadripolar, dan sering terdapat suatu kumparan besar dan kumparan lain kecil

 

 Pada umumnya kecepatan tumbuh kanker berhubungan dengan derajat diferensiasinya.

 

Pemeriksaan tumor / kanker dengan pemeriksaan secara patologi anatomi ini merupakan hal yang paling sering dilakukan karena pemeriksaan ini dapat secara  akurat menegakkan diagnosis tumor / kanker serta dalam penentuan stadium kanker.

 

Adapun contoh pemeriksaan dengan patalogi anatomi ini berupa :

  1. sitologi : contohnya berupa pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB), di mana cara pengambilan contoh jaringan dengan menggunakan jarum suntik yang kemudian ditusukkan ke dalam tumor atau ductal lavage of breast cell untuk cairan yang diproduksi payudara. Biasanya tumor yang berkonsistensi lunak atau cair atau dapat juga berupa cairan tubuh (cairan pleura paru, cairan cerebral, dan lain – lain).
  2. histo Patologi : contohnya berupa pemeriksaan biopsi jaringan (kanker payudara, kanker kulit dan sebagainya), di mana dalam pengambilan contoh jaringan seperti operasi, namun bahan yang diambil hanya sedikit dan kemudian contoh ini dilihat di bawah mikroskop.
  3. vriesCoupe : pemeriksaan jaringan kanker yang dilakukan di tengah – tengah operasi, di mana ketika jaringan tumor / kanker bersama jaringan sekitarnya yang dianggap normal diangkat, jaringan tersebut dibekukan dengan cairan nitrogen dan kemudian langsung dibawa ke bagian patologi anatomi yang memang sudah disediakan di ruang operasi. Bila patholog menyatakan bahwa jaringan yang diambil tidak menyebar ke sekitarnya, maka operasi selesai. Dan bila sebaliknya, maka operasi dilanjutkan sampai didapatkan jaringan yang benat normal atau dapat juga dihentikan bila operasi tak dapat dilanjutkan oleh karena riskan untuk mengangkat jaringan sekitarnya yang memiliki fungsi tak tergantikan.

About author

No comments

WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann