Nuclear Medicine (Gama Camera)

0

Nuclear Medicine Breast Imaging (Scintimammography) adalah pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk memeriksa jaringan payudara yang tidak normal. Scintimammografi tidak rutin dilakukan namun bisa membantu pada kasus-kasus tertentu setelah mammografi diagnosis. Scintimammografi dilakukan dengan menyuntikkan bahan radioaktif (Tc-99m sestamibi) ke dalam lengan pasien pada sisi yang berlawanan dengan payudara yang akan diperiksa dan bahan radioaktif ini akan terakumulasi dengan jumlah yang berbeda pada jaringan kanker atau bukan kanker. Sel kanker akan menyerap bahan radioaktif ini lebih banyak dibandingkan dengan sel normal. Setelah bahan radioaktif ini disuntikkan, pasien diinstruksikan untuk berbaring dengan wajah menghadap ke bawah pada meja pemeriksaan khusussehingga payudara akan menggantung melewati suatu lubang pada meja pemeriksaan tersebut.

Scintimammografi dapat dikerjakan pada:

1.    Pada pasien dengan massa yang solid pada payudaranya yang dapat teraba namun tidak bisa diperiksa dengan baik menggunakan mammografi atau USG,

2.    pada pasien dicurigai adanya tumor yang lebih dari satu atau pada beberapa lokasi

3.    pada pasien dengan  payudara yang dipasang  implant,

4.    pada pasien yang memiliki benjolan pada lokasi operasi setelah dilakukan pengangkatan payudara (mastektomi) karena pada pemeriksaan lain sulit membedakan jaringan parut dengan tumor,

5.    Untuk memeriksa kelenjar limfa yang ada di ketiak mengandung sel kanker atau tidak

Scintimammografi juga dapat menentukan seberapa luas penyebaran kanker pada payudara sehingga membantu dalam penentuan pengobatan yang akan dilakukan. Beberapa penelitian menunjukkan scintimammografi hanya memiliki akurasi sekitar 40%-60% untuk memeriksa tumor payudara yang masih kecil namun untuk tumor yang lebih besar dari satu sentimeter akurasinya lebih dari 90%. Meskipun kemampuan yang dimiliki scintimammografi untuk pemeriksaan cukup akurat, pemeriksaan dengan mammografi dan pemeriksaan fisik merupakan pilihan yang harus lebih dahulu diutamakan.

About author

No comments

Pembalut

Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim NO.1 di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas!.Sebagian ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann