Rasa duka adalah emosi atau perasaan kehilangan yang dapat dirasakan oleh semua orang. Setiap orang dapat merasakan perasaan tersebut saat kehilangan orang yang dicintai ataupun orang yang dekat, misal keluarga, kekasih, atau sahabat; bahkan dapat juga saat kehilangan barang berharga. Ada perasaan dipisahkan dan kehilangan saat seseorang berduka.
Rasa duka dan mencintai adalah dua perasaan emosi yang serupa yang dialami seseorang. Jika seseorang sanggup untuk mencintai, maka seseorang tersebut juga memiliki rasa duka. Setiap orang, bagaimanapun, memiliki respon yang berbeda-beda dalam menghadapi kematian atau kehilangan. Bagi orang-orang yang tidak terlalu dikenal, rasa duka ini hanya berlangsung sebentar saja. Berbeda bila orang yang meninggal tersebut adalah seseorang yang memiliki hubungan emosi yang dekat, maka dapat timbul rasa duka yang sangat dalam.
Ada 3 pola umum dalam bagaimana seseorang menghadapi rasa duka atau kematian:
- Shock (rasa tidak percaya)
Rasa ketidak percayaan atau penyangkalan mulai terjadi pada diri seseorang setelah kehilangan orang yang dekat atau disayangi. Menangis adalah salah satu emosi yang dikeluarkan pada saat seseorang berduka. Bukan berarti seseorang lemah saat menangis karena ditinggalkan seseorang akibat kematian.
- Rasa terluka dan teringat-ingat akan kenangan dengan orang tersebut (hampir satu tahun pertama)
Banyak orang berpikir bahwa pemakaman adalah saat yang paling berat bagi orang yang ditinggalkan, sehingga banyak teman-teman yang akan datang berkunjung ke rumah, membawa makanan, mengunjungi keluarga. Namun, beberapa saat kemudian, orang-orang mulai kembali ke kehidupannya masing-masing. Sebenarnya, tingkat ke dua ini paling sering terjadi pada kinggu ke dua sampai minggu ke empat setelah pemakaman terjadi. Perasaan kehilangan yang kuat mulai muncul lagi saat tiga bulan pertama dan mulai memudar setelah enam bulan sampai satu tahun dari peristiwa, antara lain:
– kerinduan yang mendalam untuk bersama dan berbicar dengan orang yang telah meninggal
– kenangan akan peristiwa kematian terus menerus
– kenangan akan orang yang telah meninggal tersebut
– perasaan bahwa orang yang meninggal tersebut masih berada dlm ruangan yang sama
– kesedihan yang mendalam
– menangis terus menerus
– tidak dapat tidur
– hilang konsentrasi
– kehilangan selera makan
– kehilangan minat terhadap hal yang biasanya disukai
– mudah tersinggung
- Pemulihan dan mulai kembali melakukan aktivitas sehari-hari (lebih dari satu tahun)
dimulai dari bulan ke enam, kebanyakan pribadi mulai kembali ke aktivitas normal. rasa kesedihan mulai berkurang, walaupun kadang-kadang masih dapat muncul. Pada fase ini, hal-hal yang terjadi antara lain:
– menerima kematian
– rasa sedih yang mulai berkurang
– kemampuan untuk menerima kematian seseorang tanpa rasa sedih yang mendalam
– mulai kembali melakukan kegiatan sehari-hari
No comments