Menekan pertumbuhan sel kanker
Jika kerusakan DNA sel normal tidak juga berhasil dicegah oleh senyawa atau vitamin/mineral yang bersifat antioksidan, atau bila sudah telanjur terbentuk sel-sel kanker, tindakan yang bisa kita lakukan adalah menekan pertumbuhan sel kanker tersebut. Pertumbuhan sel kanker berlangsung cepat setelah sel tersebut mendapatkan asam lemak omega-6. Untuk mengurangi pengaruh asam lemak ini serta mengusirnya dari dalam sel kanker, asam lemak omega-3 yang banyak terdapat pada ikan laut dingin memiliki peranan penting. Asam lemak omega-3 yang juga dikenal dengan EPA (eicosapentanoic acid) atau gama-lenolenat, merupakan salah satu lemak esensial.
Beberapa jenis sel kanker juga dapat tumbuh dengan cepat bila dipicu oleh hormon estrogen manusia, seperti sel kanker pada payudara. Dalam hal ini isoflavon yang merupakan fitoestrogen dalam kedelai ternyata kompetitif dengan estrogen manusia. Sehingga konsumsi isoflavon kedelai akan membantu menghambat pertumbuhan kanker yang dipicu oleh estrogen manusia tersebut. Dari sini kita dapat memahami peranan tempe, tahu dan susu kedelai sebagai makanan pencegah pertumbuhan kanker.
Untuk menghambat metastase sel kanker, kita harus mengetahui cara sel tersebut menyebar. Ada dua cara sel kanker ber-metastase: melalui angiogenesis (pembentukan pembuluh darah yang baru) dan penghancuran kolagen yang merupakan kerangka sel normal. Dengan demikian metastase akan dapat dihambat bila angiogenesis dapat dicegah; sementara kolagen yang rusak bisa diperbaiki oleh tubuh sendiri dengan memanfaatkan makanan tertentu.
Untuk angiogenesis, sel kanker melepaskan growth factors. Produksi growth factors ternyata dapat dihambat oleh preparat inhibitor cox-2 yang mencakup resveratrol dalam kulit anggur merah, kurkumin dalam kunyit dan genestein dalam kedelai.
Perombakan kolagen oleh sel kanker terjadi dengan bantuan enzim kolagenase yang diproduksi sel kanker sendiri.
Preparat nutrisi yang dapat menghambat proses perombakan ini adalah vitamin C dan tulang rawan ikan hiu. Di samping ikut merangsang pembentukan interferon yang memerangi sel-sel kanker, vitamin C ternyata dapat memperbaiki kerusakan kolagen dengan membuat kolagen baru lewat hidroksilasi prolin. Barangkali peranan inilah yang melandasi pernyataan kontroversial dari seorang pemenang hadiah nobel dalam bidang kimia dan perdamaian, Linus Carl Pauling, mengenai terapi nutrisi kanker dengan megadosis vitamin C.
Bentuk nutrisi lainnya yang dapat membantu perbaikan kolagen adalah tulang rawan ikan hiu yang banyak disebut-sebut sebagai salah satu obat kanker. Memang tulang rawan ikan hiu merupakan sumber kolagen yang dapat memberikan bahan alami bagi sel-sel tubuh untuk sintetis kolagen.
Masih banyak lagi ragam pengobatan alternatif untuk kanker, khususnya yang diproduksi oleh pabrik-pabrik farmasi dan dipasarkan sebagai vitamin atau makanan suplemen. Di Indonesia kita mengenal produk-produk lebah seperti madu, royal jelly, propolis; juga sirip ikan hiu, minyak ikan, chlorella, teh hijau, ginseng, dan sebagainya yang diklaim bisa menyembuhkan kanker. Demikian juga vitamin A dan beta karoten, vitamin B, C, E, K yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah pembentukan dan penyebaran sel kanker.
No comments