Pencanangan Perempuan Surabaya Bebas Keputihan

0

Tempat sederhana yang dikenal sebagai Teras Bidadari di Jalan Trunojoyo 63, Surabaya pada hari ini menjadi saksi dilakukannya Pencanangan Perempuan Surabaya Bebas Keputihan (Fluor Albus). Acara ini merupakan sebuah rangkaian kampanye Bidadari untuk melakukan upaya promotif dan preventif bagi perempuan Indonesia terhadap penyakit kanker serviks dan kanker payudara.

Nampak ratusan perempuan dan tokoh mengalir hadir dengan disambut oleh 17 orang bidadari yang keseluruhannya adalah relawan perempuan dari berbagai profesi dan latar belakang yang berbeda-beda. Namun di saat ini, semua yang hadir tampil ramah dan saling menguatkan satu dengan lainnya, melakukan sharing dan bincang santai sambil berdiskusi tentang kesehatan perempuan.

Para tamu yang datang, setelah mengisi buku tamu kemudian dipersilahkan tampil di Panggung Bidadari, memasang PIN Bidadari, menandatangani prasasti di kain panjang berwarna pink. Setelah itu kemudian memberikan pidato singkat tentang sikap mereka terhadap pencanangan ini.

Nur Badriyah, salah seorang bidadari yang kebetulan berprofesi sebagai advokad mengatakan, ”Pencanangan hari ini memang sangat luar biasa. Berhasil menyadarkan bahwa kita sebagai perempuan bisa melakukan sendiri upaya untuk selalu bersih dan sehat, serta bebas dari keputihan.”

Sedangkan Nidia Nailufar yang kesehariannya berbisnis menyebutkan, ”Ternyata berbagai tips dan metode Bidadari sangat mudah dan bisa dilakukan perempuan itu sendiri. Ada kartu skor deteksi dini resiko kanker serviks dan payudara, Cebok, Valeri Ananto, Sarami, Standing Pee pada kondisi darurat, semua itu memang sangat diperlukan perempuan sebagai bekal menjaga kesehatannya.”

Pada Teras Bidadari juga dipertunjukkan contoh jaringan kanker serviks dan payudara. Jaringan kanker tersebut diletakkan di dalam toples berisi formalin. Di dekatnya juga disediakan mikroskop double headed (berkepala dua), dimana semua hadirin mendapat kesempatan melihat dan mendiagnosa bersama sel-sel kanker. Kedua hal ini nampak menyita perhatian dan antusias para tamu.

Ditemui sambil bersantai di bawah pohon mangga yang rindang, Dr. Ananto Sidohutomo, MARS. melayani dengan telaten setiap diskusi dari berbagai kalangan bidadari. Beliau menjelaskan kondisi sakit keputihan yang sering di derita oleh perempuan di Indonesia. Keputihan tersebut mengganggu kondisi di lingkungan sel Serviks dan dalam waktu panjang dapat menyebabkan perubahan menjadi sel ganas atau kanker.

Pencegahan penyakit keputihan dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satu upaya yang baru saja dicanangkan bagi perempuan adalah dengan rutin melakukan ”Valeri Ananto” (Vagina Toilet Sendiri metode dari Ananto). Metode ini diperuntukkan dan dilakukan oleh perempuan itu sendiri yang telah aktif melakukan hubungan seksual untuk membersihkan organ intimnya.

Keuntungan Valeri Ananto ini adalah tehniknya sangat sederhana dan mudah, sangat murah (tidak memerlukan bahan atau produk khusus), nyaman (dilakukan oleh perempuan itu sendiri), dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun selama perempuan itu tidak sedang haid.

Rutin melakukan Valeri Ananto ini pada jangka panjang adalah mengurangi beaya pengobatan karena penyakit keputihan, menjaga keharmonisan berumah tangga, serta yang terpenting adalah mengurangi angka kesakitan dan kematian perempuan karena kanker Serviks.

Valeri Ananto adalah metode yang dikembangkan Dr. Ananto di Bidadari. Beberapa metode lain yang dikenal yaitu ”Cebok Ananto”, ”Standing Pee Ananto”, ”Sarami Ananto” (pemeriksaan payudara bersama suami), ”Kartu skor deteksi dini resiko kanker Serviks” dan ”Kartu skor deteksi dini resiko kanker Payudara”.

Bidadari sendiri adalah sebuah gerakan moral yang tidak mengijinkan seorangpun perempuan mati karena kanker Serviks dan kanker Payudara. Gerakan moral ini telah disosialisasikan melalui website www.bidadariku.com, serta buku “Aku, Bidadari & Sastra”, dan sampai saat ini telah melaksanakan penyuluhan dan seminar gratis sampai lebih dari 2.000 (dua ribu) kali di wilayah Indonesia.

”Valeri Ananto” awalnya dibuat khusus sebagai metode membersihkan organ intim perempuan untuk mencegah kanker Serviks. Dalam perkembangannya, pada survey Bidadari, ternyata diketemukan bahwa perempuan yang aktif melakukan Valeri melaporkan bahwa mereka tidak lagi mengalami keputihan yang biasanya sering terjadi.

Acara pencanangan ini berlangsung mulai pk. 09.00 dan berlanjut sampai malam hari. Perempuan dan tokoh-tokoh masyarakat bergantian datang dan pergi seakan-akan mengalir tanpa pernah surut memadati Teras Bidadari.

Nampak ikut mencanangkan adalah pejabat dari kementrian kesehatan, kantor Gubernur, kantor Walikota, Kepala-kepala Dinas baik tingkat Propinsi maupun Kota Surabaya, anggota DPR. Demikian pula duta-duta dari berbagai organisasi dan perkumpulan kewanitaan maupun institusi-institusi lain, termasuk PKK Kecamatan dan kelurahan serta bunda PAUD.

Mengahiri perjumpaan, Ananto sempat berpesan, ”Menanggulangi penyakit keputihan dan kanker Serviks tentu tidak dapat dilakukan oleh seseorang, atau sekumpulan orang saja. Semua pihak diharapkan bersedia terlibat aktif untuk menunjukkan pembelaan mereka kepada perempuan sebagai pondasi Negara Indonesia ini.”

(Yan)

About author

No comments

Liburan Keluarga

Banyak keluarga yang sudah merencanakan acara liburan keluarga jauh-jauh hari. Namun, apa yang harus mereka lakukan jika justru acara liburan tersebut tepat di musim hujan ...
WP-Backgrounds by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann